My Classroom Decoration 2023/2024

My Classroom Decoration 2023/2024

Si pemuja ke-aesthetic-kan 🙂

Kegiatan rutin awal tahun ajaran yang terlihat sepele tapi penting adalah menghias kelas. Mempersiapkan ruang kelas yang nggak monoton dan menarik supaya anak-anak nyaman. Menghias kelas memang seharusnya selesai sebelum anak-anak masuk. Pada kenyataannya aku kerjakan sedikit demi sedikit sambil jalan sehingga anak-anak mengetahui progress menghias kelasku. Tapi satu prinsip yang kupegang yaitu kegiatan ini harus selesai sebelum bulan Agustus berakhir dan nota dikumpulkan ke bendahara sekolah sesegera mungkin.

Sebelum pembagian ruang kelas, aku berharap kalau aku mendapatkan ruang kelasku yang lama. Kenapa? Karena ruang kelasku tahun lalu, aku hias sendirian dengan mengerahkan tenaga dan pikiran. Kegiatan ini kukerjakan per harinya. Konsep yang kupakai juga lebih matang supaya terlihat lebih dewasa dan estetik. Itupun baru selesai sempurna bulan November kalau nggak salah. Jadi istilahnya aku hanya menikmatinya sebentar. Agak kurang rela kalau tiba-tiba hasil karyaku dipakai guru lain sementara guru lain nggak butuh effort banyak untuk menghias lagi.

Ternyata takdir berkata lain, Pemirsa. Kendati masih mengampu di kelas 6, aku pindah ke kelas sebelahnya dengan partner yang berbeda pula. Aku bersyukur mendapat partner yang sama-sama perempuan. Lebih nyaman aja  kalau mau ngajak ngobrol.hehe… Tapi aku sedikit kecewa harus meninggalkan ruang kelasku yang sudah aku hias-hias itu. Setelah beberapa hari menengok kelas baruku, aku rasa nggak terlalu buruk juga. Meski pencahayaannya kurang terang karena ruang kelasnya hitungannya bersih dan AC-nya adem. Nggak heran sih karena tahun kemarin yang menempati murid perempuan semua.

Sepekan sebelum masuk tahun ajaran ada waktu kosong setelah raker. Aku gunakan untuk mengendap-endap ke kelas lamaku untuk mencabut beberapa hiasan yang terpasang. Sebelum penghuni barunya membuang ke tempat sampah. Yang aku ambil saat itu nggak banyak sih. Hanya foto-foto yang kupajang, hasil karya siswa tentang tokoh penemu, papan petugas piket dan member kelas serta flip calendar-ku. Tetapi kemudian diminta sama penghuni baru dan tololnya aku berikan kepadanya karena rasa nggak enakan. Seharusnya kan itu menjadi hakku sepenuhnya yang bisa aku pakai di kelasku yang baru. Ah, sudahlah.

Ada momen ketika aku mendapat ide pas di rumah. Aku bermaksud mengambil nama kelas yang kubuat dengan susah payah dan akan kutempelkan di kelas baru. Kan nama kelasnya masih sama yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq. Tetapi sayangnya, kertas itu sudah dilepas dan dibuang di tempat sampah di hari sebelumnya. Sehingga ketika aku cari di tempat sampah sudah nggak ada. Aku merasa penghuni barunya keji sekali. Kenapa nggak disimpan dulu dan ditanyakan kepadaku apakah masih mau dipakai. Main buang saja. Mau protes tapi masih nggak enakan sama dia.

Yang kemudian aku sesali di kemudian hari adalah kenapa dulu nggak aku lepas semua hasil karyaku dan aku simpan buat kenang-kenangan kalau nggak lagi dipakai di kelas baru. Karena kalian tahu, penghuni baru hanya memasang hiasan di tempat kosong yang hiasannya sudah aku bawa pergi. Itupun nggak ada bedanya dengan hiasanku. Sesuai dugaanku. Nggak kreatif atau memang nggak mau mikir aja. Aku kok merasa “dirampok” ya.haha… Mengingatnya saja terasa sesak.

Udah ah curhatnya, kita tinggalkan penghuni baru itu. Balik lagi ke menghias kelas baru. Hal pertama yang kulakukan adalah beres-beres almari dan meja guru yang akan kujadikan meja kerja. Menyortir barang sebegitu banyaknya ternyata membutuhkan waktu dua hari. Setelah itu melepas hiasan kelas yang sudah tertempel pada tahun sebelumnya. Nggak semuanya sih hanya yang kurasa terlihat kekanak-kanakan. Ada yang kubiarkan seperti sedia kala karena dua alasan. Satu, masih bagus dan dua, susah dilepas. Jujur, aku benci double tip gabus warna hitam. Susah dibersihkan kalau menempel di tembok.

Double tip gabus (by https://tokopedia.net/)

Dana dari sekolah tahun ini sebesar 250 ribu. Menurutku itu lebih dari cukup. Sebelum pembagian kelas aku berpikir untuk membelikan karpet bulu dengan dana itu. Tapi ternyata sudah ada warisan dari guru sebelumnya berupa karpet bulu berwarna coklat dan dua bantal quote. Keduanya sudah resign sehingga harta warisan bisa aku kuasai.haha… Untunglah,  sudah ada. Aku bisa mengalokasikan dana ke yang lain.

Tema tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya yaitu daun-daunan karena aku males mikir konsep lain. Kan nggak masalah ya mencuri idenya diri sendiri. Supaya sedikit berbeda aku beri judul “Welcome to the Jungle!” Tahun ini muridku cewek-cowok tapi karena sudah kelas 6 aku tetap menahan diri untuk nggak membuat hiasan yang terlalu kawaii emeshh emeshh. Hiasanku yang asli didominasi dengan warna hijau dan hitam. Aku akan menjelaskan detail hias kelasku tahun ini. Check it out~

Sisi Bagian Depan

Sisi Depan

Untuk mempermudah penjelasan maka aku bagi menjadi 4 sisi bagian. Pertama, mari kita menuju bagian depan. Papan tulis aku biarkan begitu saja. Tanpa hiasan. Hanya di bawahnya aku tempelkan my students’ dreams. Aku buatkan kertas berbentuk daun kemudian anak-anak menuliskan cita-citanya. Aku bebaskan mereka untuk menempelkan di dinding secara random.

Dreams

Sebelah kanan papan tulis yang paling effort aku hias karena terlalu banyak bekas double tip busa berwarna hitam yang nggak bisa hilang. Mau nggak mau aku harus menutupinya dengan hiasan-hiasan. Di pojokan ada hiasan andalanku yaitu pohon 3D. Sama seperti tahun kemarin modelnya. Supaya sedikit berbeda aku buat sedikit rimbun dan rindang. Batang dan daun kutambah jumlahnya. Di salah satu dahan pohon, aku ‘gantungkan’ papan berisi struktur organisasi kelas yang desainnya kubuat sendiri menggunakan Canva.

Pohonnya mleyot

Di samping pohon ada papan kertas yang berisi member kelas dan pembagian petugas piket. Bentuknya sama seperti tahun lalu. Bagian atasnya tertulis kalimat “YOU CAN DO IT”. Sedangkan di bawahnya aku pasang foto planet asli yang sudah aku cetak tahun lalu. Supaya nggak begitu hampa, aku tambah kombinasi hiasan daun monstera.

Planet

Nama siswa dan struktur organisasi kelas

Untuk sebelah kiri papan tulis ada papan kertas untuk menempel jadwal serta agenda setahun. Papan kertasnya sengaja kuberi plastik supaya bisa lepas-tempel pengumuman. Bagian atasnya ada tulisan nama kelas “ABU BAKAR ASH SHIDDIQ.” Rencana awal aku ingin beli online tulisan huruf-huruf tapi sayang tokonya nggak free ongkir. Akhirnya aku jiplak bentuk dasarnya. Kubuat sendiri dengan kertas warna hitam. Bentuk dasarnya lebih cantik dari tahun lalu kalau menurutku. Untuk tulisannya aku print out di kertas HVS kemudian aku gunting.

Dari selembar kertas berwarna hitam ternyata masih ada sisa 10 dasaran yang akhirnya kupakai untuk membuat quote “YOU CAN DO IT” Hanya quote itu yang muat. Di atas nama kelas ada angka 6 berbahan kayu berwarna hitam. Angka yang kubeli karena kelihatan aestethic itu bingung mau taruh dimana akhirnya kupasang di situ saja. Biar nggak flat kuberi sepasang dedaunan yang warnanya yang bermimikri karena menyatu dengan warna temboknya.haha…

Akibat nggak enakan tadi aku jadinya harus membuat flip calendar lagi untuk kelasku sendiri. Pada dasarnya sama seperti sebelumnya. Menggunakan bahasa Inggris. Yang berbeda hanya desainnya. Desain kertas aku buat sendiri di Canva. Hook-nya aku pilih yang berbentuk daun supaya sesuai dengan tema. Yang ternyata bermimikri juga.haha…

Nama Kelas

Information

Lantas stiker dedaunan sudah ada sebelum aku menempati kelas itu. Kubiarkan saja karena lemnya super lengket. Lagipula bagus juga kok, sesuai tema “Welcome to the Jungle.”

Sisi Bagian Kanan

Sisi Kanan

Sisi bagian kanan kelaslah yang paling nggak aku utak-atik. Stiker bunga Sakura yang berguguran dan berterbangan dari dahannya itu sudah cantik. Sayang kalau dilepas. Di bagian bawah bunga sakura sudah terdapat poster pembelajaran warisan guru sebelumnya. Aku hanya menambahkan papan kertas “announcement” untuk menempel hasil ujian anak-anak.

Announcement

Papan quote

Papan nama kelas di depan pintu

Tepi papan kuhiasi dengan kertas kado sisa tahun kemarin. Di ujung kanan, tepatnya di sebelah pohon ada dua papan quote berbahan kayu yang dibeli secara online oleh partner-ku. Ada satu lagi papan kayu yang dibelinya. Papan custom bertuliskan nama kelas ini diletakkan di pintu depan.

Sisi Bagian Kiri

Sisi Kiri

Selanjutnya sisi bagian kiri. Ada pohon yang bentuknya kekanak-kanakan. Sukar dilepas maka dari itu aku gunakan untuk menaruh kontrak belajar dan classroom rules. Isi classroom rules-nya sama seperti tahun kemarin. Males mikir emang. Tetapi aku buat aestethic tampilannya seperti mendesain undangan pernikahan.

Classroom Rules

Geser ke kiri ada stiker peta dunia (warisan), papan quote berbahan kayu (ini juga warisan), stiker afirmasi (lagi-lagi warisan) dan pot beserta bunga matahari yang menempel di dinding (alhamdulillah warisan juga). Yang bukan warisan itu papan kertas yang isinya materi pembelajaran serta selembar kertas F4 bertuliskan “Welcome to Our Class” yang kutempel di dekat pintu. Maksudnya untuk menyambut tamu. Seperti acara wedding orang luar negeri gitu lho kan biasanya ada “welcome”-nya.

Bulletin Board

Map

Welcome

Sisi Bagian Belakang

Sisi Belakang

Terakhir, sisi bagian belakang. Sisi ini bagian paling simple. Aku hanya menempelkan untaian dedaunan artificial sejumlah 3 lonjor. Satu untai aku letakkan di atas pintu. Yang dua di atas jendela. Mengapit quote yang sudah ku print tahun lalu tapi urung aku tempel. Tulisannya “DON’T STOP UNTIL YOU’RE PROUD” dan “YOU’RE STRONGER THAN YOU THINK”. Supaya jendela nggak begitu kosong aku beri rumbai-rumbai dedaunan dengan motif yang sama seperti tahun lalu. Fyi, dedaunan itu sisa tahun lalu juga.

Kutipan yang tertutup dedaunan

Begitulah cerita menghias kelasku di tahun ajaran 2023/2024. Aplikasi yang kugunakan untuk mencari inspirasi menghias kelas adalah Pinterest. Di sana aku menemukan banyak gambar dari ruang kelas sekolah di Amerika Serikat yang sudah dihias sedemikian rupa dengan tema yang berbeda-beda. Cakep-cakep. Untuk membuat desain tentu saja Canva andalanku. Sedangkan untuk bahan mentah seperti kertas-kertas dan ATK aku beli di Royyan. Kali ini aku nggak beli poster di sana.

Aku juga mencoba pergi Toko Queen untuk mencari barang-barang yang bisa digunakan untuk hias kelas. Tapi kenyataannya aku hanya membeli untaian daun artificial dan angka 6 berbahan kayu. Nggak banyak yang kubeli di sana karena di kelasku sudah ada pot berisi bunga sisa hiasan acara akhirussanah yang diletakkan sebagai hiasan di meja depan.

Hias kelas selesai sesuai jadwal, pun nggak lewat deadline pengumpulan nota. Bahkan aku yang pertama mengumpulkan lho! Menurutku menghias kelas kan amanah harus segera dikerjakan. Dan yang penting tanggung jawab dengan apa yang sudah diamanahkan ke kita. Tahun depan kira-kira mau pakai tema apa ya~

Leave a comment